Minggu, 10 April 2011

Langka! Bayi Kembar Purwati Punya Dua Alat Kelamin


Langka! Bayi Kembar Purwati  Punya Dua Alat Kelamin
kafebalita.com
Ilustrasi bayi kembar



Wartawan Tribun Jogja, Bakti Buwono

TRIBUNNEWS.COM, BANTUL
- Kejadian langka muncul di Bantul. Seorang ibu, Purwati (36), warga Dusun Sarang, RT 07, Desa Sidomulyo, Kecamatan Bambanglipuro, melahirkan anak kembar yang masing-masing mempunyai alat kelamin pria dan wanita

Bayi yang kini berusia tujuh bulan itu diberi nama Lailani Sidik (Lani) dan Rasyida Sidik (Ida) tersebut harus mengonsumsi obat pemicu hormon, buatan Australia, seumur hidup. Sebelumnya, si kembar sempat diberi nama Jailani dan Rasyid.

Sesaat sebelum melahirkan Ida dan Lani, sang ibu tidak mengira akan mempunyai anak kembar. Hasil USG di Puskesmas Ngemplak saat kandungannya berumur 7,5 bulan juga tidak menyatakan kembar.

Namun, saat melahirkan di RS Panti Nugroho, 4 September 2010, sekitar pukul 24.00 WIB, Purwati melahirkan anak kembar. Lani lahir lebih dulu, sedangkan Ida menyusul lima menit kemudian.

"Saat itu saya teringat pernah menggoreng telur kuningnya ada dua," ujar Purwati ketika ditemui Tribun, Minggu (10/4/2011).

Selain kaget mempunyai anak kembar, Purwati keheranan ketika melihat Lani dan Ida masing- masing mempunyai dua alat kelamin. Saat itu bidan yang membantu kelahirannya menyebut kemungkinan bayi kembar itu berjenis kelamin laki-laki.

"Saat itu ibu bidan mengatakan air kencing keluar dari kelamin cowok," ujar Purwati. Kondisi itu membuat Purwati dan suaminya, Komari (41), langsung bertanya kepada dokter spesialis anak di RS Panti Nugroho.

Merasa tak sanggup menangani kasus itu, si kembar dirujuk ke RS Sardjito. Purwati ingat betul saat itu umur Lani dan Ida baru berusia seminggu.

Di RS Sardjito itulah Lani dan Ida ditangani dokter Suryono Yudha Patria, seorang spesialis anak. Saat pertama kali melihat anaknya yang kulitnya menghitam, dokter Yudha mengetahui kondisi si kembar

Selain berkelamin ganda, bayi kembarnya memiliki kelainan hormonal. "Dokter bilang anak saya harus minum obat seumur hidup, untuk kelanjutan hidupnya," kata Purwati sambil meneteskan air mata.

Lani dan Ida sempat menjalani dua tes yaitu tes hormon dan genetik. Tes hormon saat itu menunjukkan 65 persen hormon si kembar adalah laki-laki. Sedangkan untuk tes genetik, mereka harus menunggu sebulan.

"Saat itu anak saya masih bernama Jailani dan Rasyid, " kenangnya. Sebulan menunggu, Purwati kembali menemui dokter Yudha. Purwati kemudian mengganti nama anaknya karena tes genetik menunjukkan si kembar berjenis kelamin perempuan

0 komentar:

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More