Jumat, 11 Februari 2011

LavVintage's Cinema


The Hole: Lubang Misterius di Dasar Rumah

Sebuah paduan yang pas dengan suguhan alur cerita sederhana tapi dengan ritme peralihan adegan demi adegan yang digarap rapi
Saya merasakan sebuah sensasi tersendiri yang menghentak ketika menonton film ini. Sebagai sebuah film fantasy horror, sajian sinematografis “The Hole” seakan membawa imaji penontonnya dalam lanskap ketakutan sekaligus rasa penasaran yang tinggi sekaligus. Sungguh sebuah paduan yang pas dengan suguhan alur cerita sederhana tapi dengan ritme peralihan adegan demi adegan yang digarap rapi dan sistemik. Inilah sebuah film yang menandai “come back”-nya Joe Dante yang pernah menyutradarai film fenomenal The Howling (1981) dan Gremlins (1984).

Kisah ini diawali kepindahan Dane (Chris Massoglia) dan Lucas Thompson (Nathan Gamble) bersama ibu mereka,Susan (Teri Polo) ke sebuah rumah dari New York menuju sebuah kota kecil bernama Bensonville. Migrasi ini tentu membuat mereka mesti menyesuaikan diri dalam suasana di lingkungan baru. Dane dan Lucas secara tak sengaja menemukan sebuah lubang misterius di dasar rumah mereka yang terkunci rapat. Keduanya lalu membuka lubang itu. Bersama gadis tetangga yang baru mereka kenal, Julie Campbell (Haley Bennett), mereka berusaha menyingkap misteri yang melingkupi lubang misterius tersebut. Lubang yang menghantui mereka dengan ketakutan yang menggedor batin.

Sejatinya, saya bukanlah seorang penggemar film bergenre horror namun setelah menonton film ini –tontonan yang justru saya pilih secara mendadak karena terlambat datang menonton film yang sudah saya “incar” sebelumnya – saya bagai mendapatkan pengalaman menyaksikan sebuah pagelaran yang luar biasa hasil tangan dingin sang sutradara, Joe Dante yang sudah memiliki “jam terbang” tinggi dalam menggarap film-film horror bersegmen pasar remaja dan keluarga.
Saya bagai mendapatkan pengalaman menyaksikan sebuah pagelaran yang luar biasa hasil tangan dingin sang sutradara, Joe Dante


Tak perlu efek special yang dashyat dan spektakuler, darah segar yang mengucur dengan unsur sadisme yang kental, atau suara cekikikan menyebalkan hantu perempuan bergaun putih plus mata membeliak menyeramkan, “bumbu” adegan seks yang seronok, seperti yang banyak disajikan oleh film-film yang hadir belakangan ini (khususnya film-film horror Indonesia), teror menakutkan dalam “The Hole” justru dibangun dengan kemampuan akting memuaskan para pemerannya, latar belakang musik yang mendukung, jalinan cerita yang cerdas dan logis serta peralihan antar adegan yang berlangsung secara mulus membuat tontonan ini terasa “berkelas”.

Walau tidak didukung oleh artis-artis papan atas Hollywood, namun para pemeran film ini mampu menghidupkan perannya secara natural dengan didukung naskah yang ditulis oleh Mark L. Smith dan Guillermo Del Toro. Intensitas ketegangan yang dibangun mulai dari awal hingga akhir benar-benar membuat saya terpaku dan penasaran mengikuti alur kisah film yang selanjutnya. Dengan durasi film 98 menit, para penonton bisa menikmati tontonan “The Hole” yang memang ditargetkan untuk penonton berusia remaja sebagai sebuah film horor yang “tidak biasa” sekaligus “luar biasa”.

0 komentar:

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More